Berdamai dengan Masa Lalu, Demi Bisa Memulai Lembaran Baru

Ilustrasi orang sedang berusaha berdamai dengan masa lalu (Sumber foto: 819635 / Chinmay Singh / pexels)
Ilustrasi orang sedang berusaha berdamai dengan masa lalu (Sumber foto: 819635 / Chinmay Singh / pexels)


Opini - Berdamai dengan masa lalu merupakan suatu proses untuk menerima semua kenangan, entah baik ataupun buruk di masa lalu. Proses berdamai ini berguna untuk melepas semua beban pikiran yang membuat kita insecure hingga overthinking dan takut memulai banyak hal. Karena sebenarnya perkembangan seseorang berjalan progresif, namun sering terhambat oleh banyak beban pikiran yang berhubungan dengan masa lalu.

Terdapat beberapa cara yang sebenarnya bisa dilakukan agar bisa berdamai dengan masa lalu. Cara-cara ini merupakan hasil elaborasi dari pengalaman ditambah dengan merujuk beberapa teori dalam ilmu psikologi.

1. Belajar Menerima dengan Ikhlas Sekaligus Memahami Semua Emosi yang Muncul

Pengalaman masa lalu terkadang menyisakan emosi yang terpendam dalam hati. Emosi tersebut dipendam karena terkadang kita sering denial (menolak) apa yang kita rasakan. Agar dapat mengeluarkan emosi tadi sekaligus melepaskan beban emosi yang ada, kita perlu belajar menerima dengan ikhlas sekaligus memahaminya. Meskipun terasa sakit, terimalah hal tersebut dan pahami apa makna yang terkandung di dalamnya. Sembari itu, lakukan proses pelepasan semua emosi dengan berekspresi lewat karya seperti menulis cerpen, membuat lagu, menggambar, menulis puisi, dan lain sebagainya. Jika kesulitan, kamu perlu mencari tempat sepi, untuk bisa teriak sekencang-kencangnya dan mengeluarkan semua unek-unek dalam hati.

2. Jadikan Masa Lalu sebagai Pembelajaran, Bukan sebagai Ketakutan

Proses mengubah masa lalu menjadi sebuah pembelajaran, adalah proses perenungan mendalam dengan mengambil hikmah dari setiap pengalaman, entah baik ataupun buruk. Selalu ucapkan dalam hati (afirmasi) setiap pagi bahwa masa lalu adalah pelajaran, yang tak perlu ditakuti karena hidup selalu berjalan ke depan. Dari beragam pengalaman itu, kamu bisa menganalisa dan mencari tahu apa yang perlu dipertahankan dan apa yang perlu diperbaiki. Jadikan hal tadi sebagai kompas di masa depan, agar bisa mengantisipasi hal buruk dan dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih bijak.

3. Belajar Jujur Terkait Masa Lalu

Di masa sekarang ini, nilai utama yang penting dan sulit dicari akhir-akhir ini adalah kejujuran. Hal tersebut terbukti saat kita bermain media sosial, terkadang kita kurang percaya diri dengan apa yang kita miliki. Hal ini berlaku pula dengan masa lalu. Bukti kita sudah bisa menerima masa lalu tersebut, adalah jujur kepada orang yang kita percayai. Orang di sini bisa berupa keluarga, teman dekat, pasangan, ataupun ahli psikolog dan psikiater. Dengan jujur dan bercerita dengan orang tadi, kamu bakal mendapat banyak pandangan dan perspektif baru. Tak hanya itu, mereka juga bakal memberikan dukungan dan bantuan agar kita bisa melewati hal berat ini. Jika kesulitan menemukan orang semacam itu, berarti kita perlu mencari lingkungan (circle) baru, yang mau menerima kita apa adanya.

4. Terapkan Meditasi dan Afirmasi saat Kamu Merasa Terpuruk atau Teringat Kembali dengan Masa Lalu

Selama proses berdamai dengan masa lalu, terkadang ada momen kita merasa terpuruk dan teringat dengan banyak kenangan buruk yang menyebabkan trauma. Untuk bisa menanggulanginya, kita perlu menerapkan meditasi dan afirmasi. Meditasi berguna untuk melepaskan beban pikiran dengan merelaksasi diri. Sebab dalam meditasi, secara tidak langsung badan akan diberikan waktu istirahat lewat pengaturan nafas. Afirmasi berguna untuk menanggulangi hal-hal negatif yang cenderung menyakiti diri sendiri. Dimana, kita terkadang berpikiran untuk menyakiti diri sendiri supaya mengalihkan masa lalu yang terkenang. Afirmasi ini berfungsi sebagai obat penangkal pikiran buruk itu. Berikan ungkapan positif seakan kamu sedang berbicara dengan dirimu di masa lalu.

Itulah beberapa hal terkait berdamai dengan masa lalu dan memulai lembaran baru. Hal yang perlu diperhatikan bahwa setiap orang punya waktu berdamai beda-beda. Lakukan proses di atas secara bertahap dan perlahan. Karena yang ditargetkan bukan seberapa cepat prosesnya tetapi sejauh mana kamu sudah menerima masa lalu tadi.
Read More

3 Rekomendasi Anime yang Diangkat dari Manhwa (Komik Korea)



Anime - Anime merupakan film yang diadaptasi dari manga (komik Jepang) populer. Anda pasti tahu beberapa anime legendaris seperti Inuyasha, Captain Tsubasa, Naruto, Detective Conan, hingga One Piece. Tapi, tahukah anda dari sekian banyak anime yang diadaptasi terselip beberapa manhwa (komik Korea) yang dapat menembus industri anime Jepang.


Hal ini tentu bukanlah hal yang mudah. Sebab adaptasi anime merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan bagi seorang komikus. Lantas, manhwa apa saja yang berhasil menembus industri anime Jepang tadi? Berikut 3 rekomendasi manhwa yang berhasil diadaptasi menjadi anime.


1. The God of High School



Manhwa pertama yang berhasil diadaptasi menjadi anime adalah The God of High School. Seri manhwa Korea yang ditulis oleh Park Yong Jae ini, berhasil diterbitkan pertama kali di Webtoon pada 8 April 2011. Hingga akhirnya, manhwa ini berhasil dianugerahi Line Webtoon mulai Juli 2014.


Dan beberapa waktu lalu, Crunchyroll mengumumkan seri cerita ini menjadi adaptasi anime. Anime ini termasuk ke dalam delapan anime original Crunchyroll. The God of High School ini digarap oleh studio MAPPA, dan telah dirilis pada 6 Juli 2020 kemarin.


2. Tower of God



Seri manhwa lain yang berhasil diadaptasi menjadi anime, adalah Tower of God. Seri manhwa ini ditulis oleh seniman Korea Lee Jong-hwi, yang juga dikenal sebagai SIU. Seri Tower of God pertama kali masuk ke Webtoon, pada 2010. Hingga akhirnya pada tahun 2014, manhwa ini berhasil diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa termasuk Indonesia. Semenjak itu, popularitas manhwa ini semakin naik.


Sebab popularitasnya tersebut, Tower of God berhasil diadaptasi menjadi anime oleh Telecom Animation. Adaptasi anime ini berhasil ditayangkan oleh Crunchyroll, pada 1 April 2020.


3. Noblesse



Manhwa Korea lain yang juga diadaptasi menjadi anime, adalah Noblesse. Seri manhwa yang ditulis oleh Son Jae Ho dan diilustrasikan oleh Lee Gwang Su, berhasil diterbitkan pertama kali di Webtoon pada 30 Desember 2007. Hingga seri manhwa ini berakhir pada 7 Januari 2019, dengan total 6 volume.


Serial ini diluncurkan di Line Webtoon pada Juli 2014, dan telah mendapatkan adaptasi dua OVA pada 2015 dan 2016. Hingga kemudian Webtoon mengeluarkan spin-off Noblesse: Rai's Adventure pada 2016. Seiring dengan adaptasi dari The God of High School dan Tower of God, adaptasi anime Noblesse ini juga akan segera hadir di Crunchyroll dan dikerjakan oleh Production I.G.



Itulah beberapa manhwa Korea, yang berhasil diadaptasi menjadi anime. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa diambil pembelajaran hidupnya. Utamanya bagi para pembaca yang suka menggambar komik. Dari ketiga manhwa di atas, mana favorit kalian? Tulis jawabannya di kolom komentar, ya :)

Read More

3 Rekomendasi Manga Tentang Kehidupan Menjadi Mangaka



Manga - Mangaka adalah sebuah profesi dimana seseorang membuat manga (komik Jepang). Mungkin, beberapa diantara kita ingin menjadi seorang mangaka saat selesai membaca manganya? Itu merupakan hal yang wajar.

Namun, tahukah anda bagaimana kehidupan seorang mangaka sebenarnya? Bagaimana proses pembuatan manga sebenarnya? Apa industri kreatif komik ini asyik? Atau justru membosankan? Pertanyaan-pertanyaan itu bisa kalian jawab dengan membaca 3 rekomendasi manga berikut. Dalam ketiga manga di bawah ini, kalian akan memperoleh keadaan detail mengenai kehidupan mangaka sebenarnya.

1. Aoi Honō


Aoi Honō (sering dibaca Aoi Honoo, atau disebut pula Blue Blaze), adalah manga karya Kazuhiko Shimamoto. Manga ini bercerita tentang versi fiksi dari biografi Kazuhiko sendiri. Dirinya berperan menjadi Moyuru, seorang pelajar di Osaka University of Arts.

Cerita bermula pada awal tahun 1980, saat Moyuru masih di tahun pertamanya. Dia sebenarnya menaruh keinginan untuk berkecimpung di industri anime. Tapi masih kurang yakin dengan kemampuan yang dimilikinya. Hingga dia pun membuat keputusan untuk mengirim manuskrip ke Tokyo publishers, sebelum musim panas tiba.

Aoi Honō sendiri telah beredar sejak tahun 2007. Manga ini berhasil mendapatkan nominasi dalam Osamu Tezuka Cultural Prize. Tak hanya itu, manga ini pun telah diadaptasi dalam seri drama TV (yang tayang Juli-Oktober 2014).

2. Shuukan Shounen Hachi


Shuukan Shounen Hachi adalah manga karangan Masuda Eiji. Manga ini bercerita tentang Yasaka Hachiki yang berjuang meraih mimpinya sebagai seorang mangaka. Untuk itu, Yasaka masuk ke sekolah khusus untuk mangaka.

Shuukan Shounen Hachi sendiri telah beredar sejak 25 Januari 2018 lalu. Dalam manga ini, kalian bisa melihat kompetisi antar pelajar di sekolah itu. Dimana, Yasaka Hachiki nantinya akan bersaing dengan Mikeya Touma (merupakan pelajar unggulan).

3. Bakuman


Bakuman merupakan manga karya Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata. Manga ini bercerita tentang perjuangan dua pelajar SMP bernama Moritaka Mashiro dan Akito Takagi di dunia mangaka. Keduanya berbagi peran. Mashiro sebagai artwork, sedang Takagi yang membuat ceritanya.

Manga Bakuman ini beredar di Shonen Jump dari tahun 2008 hingga 2012. Dengan cerita dan gambar yang bagus, manga ini pun sukses hingga ke luar negeri. Tak hanya itu, manga ini pun sukses diadaptasi menjadi serial anime.


Itulah beberapa manga, yang menceritakan tentang kehidupan menjadi seorang mangaka. Semoga bermanfaat dan bisa diambil pembelajaran hidupnya. Dari ketiga manga di atas, mana favorit kalian? Tulis jawabannya di kolom komentar, ya:)
Read More

Introvert: Pendiam yang Sering Disalahartikan



Oleh: Anwar Abba (aka MK Anwar)


Opini - Introvert adalah sebuah sifat atau karakter seseorang, cenderung menyukai kesendirian. Saat anda nongkrong di suatu tempat, pasti anda akan melihat satu orang yang terlihat diam diantara sekelompok orang. Tapi, bukan berarti introvert tidak ingin bersosialisasi atau bercengkerama dengan teman lainnya. Justru, seorang introvert lebih sering memerhatikan dan menganalisa setiap percakapan dan keadaan.

Berdasarkan asal kata, introvert sendiri diperkenalkan oleh seorang tokoh psikologi bernama Carl Jung. Carl mengelompokkan introvert sebagai kaum minoritas dengan peranan yang menonjol di masyarakat. Meski introvert suka dengan kesendirian, bukan berarti mereka senang menyendiri. Justru introvert lebih selektif dalam memilih teman, karena bagi mereka teman adalah cerminan wawasan dan pengalaman hidup.

Seorang introvert sangat jarang menceritakan mengenai hal yang bersifat pribadi kepada orang lain. Bagi mereka, kehidupan pribadi hanya bisa diceritakan kepada teman sejati. Tidak lain dan tidak bukan, karena mereka cenderung selektif dalam memilih lingkaran pertemanan.

Dari segi kemampuan asah otak, introvert dikategorikan sebagai seseorang yang memiliki aliran darah lebih banyak pada anterior pada otak bagian depan. Hal ini dikemukakan dalam majalah American Journal of Psychiatry. Jadi jangan kaget, ketika kalian melihat ada seseorang yang berfokus pada hal-hal yang bersifat psikis. Sebab introvert senang sekali menjelajahi ruang pikirnya, baik dengan cara membaca buku, menonton video yang menajamkan pemikiran hingga menyerap berbagai macam informasi.

Kecenderungan mereka menggali hal-hal mendalam dari psikis, membuat introvert memiliki tingkat konsentrasi lebih tinggi dibandingkan orang lain. Saat melihat masalah, mereka bisa dengan cepat menganalisa dan merencanakan sebuah solusi dengan tepat. Dikatakan tepat, karena mereka akan menganalisa dari berbagai sudut pandang. Baik yang nampak hari ini hingga menerawang konsekuensi yang terjadi di masa depan. Tak hanya itu, kebiasaan mereka yang sering mengamati, membuat introvert lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Tidak heran, jika mereka bisa mengetahui keadaan seseorang hanya dengan melihat mimik wajah hingga bahasa tubuh lawan bicaranya.

Dengan segala kemampuan yang dimiliki, kadang orang salah mengartikan introvert sebagai orang yang pemalu dan cenderung diam. Sebenarnya mereka lebih suka untuk membicarakan hal yang to the point dan tidak bertele-tele. Tak hanya itu, kadang pula orang banyak menyalahartikan bahwa introvert sebagai seorang yang aneh. Justru mereka sebenarnya tengah mengolah kreatifitas pikiran hingga menghasilkan maha karya yang indah. Tidak heran, jika kalian menemui banyak seniman dengan kepribadian introvert.

Mengutip pendapat dari ahli psikologi seperti Mihaly Csikszentmihalyi dan Gregory Feist, orang-orang introvert adalah orang dengan kreatifitas yang berkelas. Mereka bisa menciptakan harmoni antara kedalaman pikiran dan intuisi. Soal hobi, biasanya introvert gemar menulis. Mereka lebih terbuka dalam menjelaskan isi pikiran hingga membagikan pengalamannya dengan orang lain.

Dalam falsafah hidupnya, orang introvert memiliki hal yang unik. Mereka cenderung mencari keadaan netral, dimana positif dan negatif saling mendukung. Layaknya dunia ini yang seperti paradoks, ada hitam dan putih, ada baik dan buruk. Bagi mereka, suatu hal tidak akan ada jika kebalikannya tidak pernah ada. Di dunia ini, manusia tidak akan bisa melihat warna putih jika warna hitam tidak ada. Sosok-sosok introvert ini, biasanya memiliki perawakan yang bersahaja. Berikut beberapa tokoh dunia yang memiliki kepribadian introvert, seperti Mahatma Ghandi, Albert Einstein, Bill Gates, JK Rowling, Nicole Kidman, dan lain sebagainya.

Begitulah introvert, pendiam yang lebih sering disalahartikan. Bagi mereka kehadiran bukanlah tujuan hidup utama. Bagi mereka, kebermanfaatan dan karya adalah yang utama. Sebagai penutup, berikut sepenggal kutipan dari Nicole Kidman. Dia pernah berkata,"...sementara introvert adalah kelompok minoritas dalam masyarakat, mereka membentuk sebuah mayoritas bagi orang-orang yang berbakat".
Read More

Selain Goku, 4 Karakter Dragon Ball Ini Punya Kekuatan Melebihi Beerus



Anime - Dalam serial anime Dragon Ball Super, Beerus adalah salah satu karakter dengan kekuatan penghancur yang sangat dahsyat. Tak heran, apalagi dengan statusnya sebagai Si Hakaishin (Dewa Penghancur).

Sesuai dengan gelar yang disematkan, Beerus yang berwujud kucing sphinx berwarna ungu ini mampu menghancurkan segala yang dikehendaki dengan "Hakai". Jurus itu bisa membuat seseorang musnah tanpa bekas. Bahkan, korbannya tidak akan bisa masuk ke surga ataupun neraka di anime Dragon Ball.

Meski begitu, ternyata ada beberapa karakter lainnya yang memiliki kekuatan jauh diatas Beerus. Salah satunya adalah Goku saat masuk dalam Autonomous Ultra Instict (Migatte no Goku'i). Selain Goku, ternyata ada empat karakter lain yang kekuatannya melebihi Beerus. Penasaran? Simak pembahasannya dibawah berikut!

1. Jiren


Karakter pertama yang kekuatannya melebihi Beerus adalah Jiren. Selama duel penentuan Tournament of Power, kekuatan Jiren bisa mengimbangi Goku saat mode Autonomous Ultra Instict. Tak hanya itu, bahkan Belmod sang dewa penghancur di semesta tinggalnya pun mengakui kekuatannya. Bukan hal yang mustahil, jika Jiren mampu mengimbangi bahkan mengalahkan Beerus saat keduanya bertarung nanti.

2. Whis


Karakter kedua adalah sang pengawal yang senantiasa menemani Beerus, Whis. Meski terlihat sebagai karakter lemah dan cenderung culun, tapi Whis ternyata jauh lebih kuat dibandingkan Beerus. Whis sendiri dalam serial anime Dragon Ball, merupakan salah satu dari 13 malaikat (Angel) yang bertugas melayani dewa penghancur di setiap semesta. Meski terkesan sebagai pelayan, tugas sebenarnya para Angel ini adalah sebagai pembimbing bagi para dewa penghancur.

Sebagai seorang Angel, Whis memiliki kekuatan yang mustahil dimiliki karakter mortal lainnya. Misalnya teleportasi, Ultra Instict, hingga manipulasi waktu. Teknik manipulasi ini terbilang cukup unik karena bisa memperbaiki segala seusatu yang terjadi akibat kecerobohan. Seperti saat Whis memunculkan kembali dua matahari yang musnah karena bersin Beerus.

3. Grand Priest


Karakter lainnya adalah Grand Priest atau Grand Minister. Ia dijuluki pula sebagai bapaknya dari 13 Angel yang berada di serial anime Dragon Ball Super. Ia juga berperan sebagai gurunya para Angel.

Meski kekuatan Grand Priest terbilang misterius, namun bukan hal yang tidak mungkin kekuatannya melebihi Beerus. Hal ini terlihat saat Beerus yang sedang marah-marah langsung terdiam ketika Grand Priest menatapnya. Selain itu, Grand Priest juga memiliki kekuatan spesial yang mampu membuat Zeno menurut dan mendengarkan kata-katanya. Grand Priest sendiri bertugas sebagai penasehat sekaligus pembimbing Zeno.

4. Zeno


Zeno, karakter imut dengan kekuatan tiada tara di serial anime Dragon Ball. Bahkan, Beerus dan Whis pun harus sujud saat bertemu dengannya. Bukan hal yang mengherankan, sebab Zeno adalah Dewanya alam semesta dalam serial Dragon Ball.

Sebagai dewa, dia mampu melakukan apa saja yang dikehendakinya. Termasuk menghancurkan alam semesta hanya dengan menjentikkan tangan. Meski terlihat imut, Zeno terkenal cukup sadis dan tanpa pandang bulu. Jika ada seseorang yang dianggap sebagai pengganggu, dia akan langsung memusnahkannya.


Itulah sejumlah karakter dalam serial anime Dragon Ball, yang kekuatannya melebihi Beerus. Menurut pembaca sekalian, mana karakter terfavorit kalian dari keempatnya. Jangan lupa tulis di kolom komentar ya, terima kasih!
Read More

Ombak Rindu yang Menggebu



Oleh: Anwar Abba

Air mata membahasi pipi
Mencoba menyampaikan isi hati
Yang terlampau melebihi
Tak sesuai dengan ekspektasi
Apalah arti semua ini
Tanda rindu mulai menggebu
Bak ombak di samudera
Yang saling beradu
Menciptakan kisah pilu
Membuat hati tersayat-sayat rindu
Aku rindu padamu duhai kekasihku

Surabaya, 12 Juni 2019
Read More

Menulis: Kerja atau Karya?

Oleh: Anwar Abba (aka MK Anwar)
Menulis (sumber: koleksi pribadi)

Menulis, aktivitas menuangkan ide dan perasaan. Dalam bentuk rangkaian kata. Bisa panjang maupun pendek.

Tujuan menulis pun beragam. Ada yang demi karya. Ada yang demi penghidupan (kerja).

Sosok seperti Mohammad Hatta, Soekarno, Sutan Sjahrir, Chairil Anwar, Tan Malaka. Mereka menulis demi karya. Bukan hanya mengejar penghidupan semata.

Mereka menulis, sebagai alat perjuangan. Menggelorakan isu kemerdekaan diri. Hingga menggerakkan hati. Sampai kini, tulisan mereka masih diminati.

Para penulis itu mengabadikan pikiran dengan indah. Isinya begitu mudah dipahami. Dirangkai dengan istilah yang begitu ringan.

Semua orang bisa memahami tulisan mereka. Entah dari golongan elit, hingga golongan alit. Dari golongan intelektual, hingga golongan pembelajar.

Setiap orang punya penulisan yang berbeda. Mereka memiliki ciri khas tersendiri.

Sangat mudah untuk mengetahui sang penulis. Meski mata harus ditutup.

Mereka mencari penghidupan dari jalan lain. Bagi mereka, menulis adalah jalan memerdekakan. Mengabadikan pikiran dan momen.

Layaknya dunia, penulisan pun mengikuti ajaran Yin dan Yang. "Hitam dan putih yang berdampingan dan saling mengisi di dalam lingkaran keseimbangan", Lao Tzu dalam kitabnya Yin Yang Mao Dun Guan di abad ke-6.

Selain demi karya, ada pula yang menulis demi kerja. Bisa dilihat dari beragam profesi. Mulai dari penulis konten, penulis iklan, hingga jurnalis masa kini.

Mereka menulis demi mencari penghidupan. Mereka mencari tulisan yang mampu menggetarkan hati. Sehingga banyak orang yang meminati.

Setiap orang punya pilihan sendiri. Ada yang memilih untuk berkarya semata. Ada yang demi kerja. Namun, ada pula yang menggabungkan keduanya. Seperti Pidi Baiq, Hamka, Dee, Andrea Hirata, Habiburahman El Shirazy.

Penggabungan dua tujuan ini, menjadi fenomena tersendiri. Mulai banyak penulis-penulis muda yang bermunculan. Seperti Raditya Dika, Fiersa Besari, Boy Chandra.

Apalagi kita memasuki era industri kreatif. Pekerjaan tak lagi harus berseberangan dengan renjana (passion). Justru, pekerjaan bisa selaras dengan renjana.

Buktinya, para penulis muda itu bekerja sambil berkarya. Menjadikan pekerjaan layaknya ladang permainan. Menjelajahi ruang kata dan makna.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis. Ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” kutipan dari Pramoedya Ananta Toer.

Menulis adalah bekerja untuk mengabadikan pikiran. Untuk media kepenulisannya pun beragam. Bisa berupa tulisan pena hingga tulisan elektronik. Menulis di industri, hingga menulis indie.

Jenis tulisannya pun beragam. Baik dalam bentuk opini, berita, hingga sastra. Sastra pun beragam. Mulai dari puisi, cerpen, hingga novel.

Banyaknya media kepenulisan yang ada. Membuat dunia kepenulisan semakin subur. Apalagi era media sosial. Setiap orang adalah penulis. Minimal, mereka menulis di media sosial masing-masing.

Bukan hanya kisah pribadi. Bisa pula memuat kisah orang. Layaknya media “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Tulisannya pun berubah menjadi kutipan, yang syarat akan makna. Dengan penjelasan di deskripsi.

Layaknya karya pada umumnya. Ciri khas menjadi modal tersendiri. Agar tulisan yang dimuat bisa diminati banyak orang. Ini menjadi media promosi. Baik bagi promosi diri pribadi, hingga promosi bisnis.

Jadi, menulis kini bukan hanya karya semata. Kini, menulis berkembang menjadi kerja. Isinya pun beragam. Mulai dari kisah indah, hingga menjadi promosi.


Menulis adalah karya yang menjadi kerja. Hidup tuk berkarya!
Read More